Hari Ini Engkau Pulang
Oleh: Muhyi Atsarissalaf Bin Syamsuir
Mungkinkah kita akan bertemu di
bangku taman
Belakang toko-toko seperti yang pernah kita lukiskan
Dalam angan dan imajinasi.Mungkinkah imajinasi
Yang melukiskan bahagia dan tawa
Akankah lamunan nostalgia itu akan terwujud?
Belakang toko-toko seperti yang pernah kita lukiskan
Dalam angan dan imajinasi.Mungkinkah imajinasi
Yang melukiskan bahagia dan tawa
Akankah lamunan nostalgia itu akan terwujud?
Sampai hari ini aku tidak yakin.
Setiap hari di dermaga itu memang melabuh kapal yang sama
Tapi aku sangat yakin pasti ia membawa muatan yang berbeda.
Setiap hari di dermaga itu memang melabuh kapal yang sama
Tapi aku sangat yakin pasti ia membawa muatan yang berbeda.
Engkau pasti tahu bukan?
Gadis kecil yang masih lugu itu
Gadis itu bercerita apa saja kepada mu?
Apa memang sengaja engkau tutup dari ku
Seperti gadis kecil itu yang katanya cinta tapi ia membisu.
Gadis kecil yang masih lugu itu
Gadis itu bercerita apa saja kepada mu?
Apa memang sengaja engkau tutup dari ku
Seperti gadis kecil itu yang katanya cinta tapi ia membisu.
Jika cerita ini akan tertulis juga
Kali ini untuk kesekian kalinya aku menulis
Menulis kembali cerita yang telah aku hapus
Aku merogoh kembali tong sampah,
Meski baunya begitu busuk
Aku jugalah yang memujanya dahulu.
Kali ini untuk kesekian kalinya aku menulis
Menulis kembali cerita yang telah aku hapus
Aku merogoh kembali tong sampah,
Meski baunya begitu busuk
Aku jugalah yang memujanya dahulu.
Beberapa waktu yang lalu
Aku memilih gadis kecil yang cantik itu
Aku membuat pengakuan
Aku yang mengambil lalu mencampakkan
Mungkin akan begitu juga jika kita duduk di bangku taman itu nanti?
Aku memilih gadis kecil yang cantik itu
Aku membuat pengakuan
Aku yang mengambil lalu mencampakkan
Mungkin akan begitu juga jika kita duduk di bangku taman itu nanti?
Atau aku telalu jauh menarik tali
perahu
Sebuah anggapan yang langsung aku simpulkan
Syukurlah jika engkau membuat ku menangis
Membaca kembali lembaran yang tak sempat aku tulisi
Sebuah anggapan yang langsung aku simpulkan
Syukurlah jika engkau membuat ku menangis
Membaca kembali lembaran yang tak sempat aku tulisi
Tapaktuan, 21 Juni 2016
Trus smangat bo
BalasHapusSiap Komandan. Cerpen to kune ka? Ndak pernah terbit do kudah nangih. Kasian pembaca setia, terlalu lama menunggu. :)
Hapus