Untuk Angin Yang Masih Dalam Pelukan
Oleh: Muhyi Atsarissalaf Bin Syamsuir
Dia masih enggan menjawab
Kata mesra yang sempat aku sapakan
Dia hanya diam
Katanya enggan meninggalkan
Enggan pula untuk ditininggalkan
Kata mesra yang sempat aku sapakan
Dia hanya diam
Katanya enggan meninggalkan
Enggan pula untuk ditininggalkan
Aku disini membunuh buih mimpi
Dua tali sama sendu sedannya
Mengikat tepat di tenggorokan
Kenangan dan lamunan mati tercekik
Dua tali sama sendu sedannya
Mengikat tepat di tenggorokan
Kenangan dan lamunan mati tercekik
Untuk angin yang masih dalam pelukan
Aku memeluk mu tanpa perlu engkau tahu
Engkau mengecup sebelum kepergian ku
Hanya ada bisik lirih tangisan rindu
Aku memeluk mu tanpa perlu engkau tahu
Engkau mengecup sebelum kepergian ku
Hanya ada bisik lirih tangisan rindu
Di bawah pohon harapan yang aku tanam
Kemarin sempat jua kau sirami
Dia juga menyirami
Siapakah yang memiliki pohon itu?
Kemarin sempat jua kau sirami
Dia juga menyirami
Siapakah yang memiliki pohon itu?
Untuk angin yang masih dalam pelukan
Aku akan menjadi angin
Terbang kesana kemari
Diterbangkan angin pula
Aku akan menjadi angin
Terbang kesana kemari
Diterbangkan angin pula
Tapaktuan, 21 juni 2016
Komentar
Posting Komentar