Kembali



Kembali
Oleh: Muhyi Atsarissalaf Bin Syamsuir

Menuliskan puisi untuk memuji si cantik
Kadang aku berfikir apa gunanya?
Aku panggil dan aku sebut ia dalam sajakku
Ternyata tidak datang juga dia dalam sepiku
Hanya  ada balasan sajak yang ku kira untukku
Menjadi ramai sendiri ia di telinga dan fikiranku

Mebuat kata-kata cinta yang cengeng
Hanya membuat ku semakin tidak peduli dengan sekitar
Jiwa yang selama ini mulai dibakar semangatnya
Perlahan-lahan padam oleh tangisan kemanjaan

Aku buta dengan seribu pasang mata
 Yang menangis meronta tanpa air mata
Penglihatanku hanya tertuju pada satu pasang mata
Yang entah mata itu juga melihat ku

Untukmu si cantik yang sajakku untukmu
Terserah engkau datang atau diam saja di sana
Kau balas atau kau diamkan saja
Aku sudah tidak peduli lagi

Aku hanya memuji dan bermanja-manja dengan bayanganmu
Sedangkan realita tangis darah, riak air nanah
Sedang membanjiri kampung halamanku

Aku ingin kembali
Aku ingin memekik seribu kali lagi
Kekasih imajinasiku duduk saja engkau di sudut sana
Setelah serak suaraku meradang di teriknya siang
Sayang, hidangkan segera setengah gelas air putih
Satu teguk tentu menjadi hidangan paling mesra

Lawe Sawah, 19 Juli 2016
Sumber Gambar: kluban.net

Komentar

  1. keren banget karya-karya nya om muhi,,, maju terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Om fijul,, jika sudara tidak keberatan.. barangkali bisa sisipkan salah satu bait daku dalam suara merdu saudara.. Hehehe

      Hapus

Posting Komentar