Nasihat Semu



Nasihat Semu
Oleh: Muhyi Atsarissalaf Bin Syamsuir

Kawan, cobalah kita tengok dari celah ilalang ini
Bahu siapakah di sana?
Mengadu untung di bawah teriknya raja siang
Terus menerus berjuang demi perjuangan bujang

Lihatlah wajah mereka yang berpeluh
Ciumlah sandang yang mengerluarkan aroma khas itu
Khas aroma keringat dan lumpur

Di sanalah ketulusan itu berada
Seharusnya hati kita juga tertanam di sana
Terawat dan disirami dengan air keikhalsan

Dan di sinilah tumbuh mulut-mulut mereka pula
Bukan hanya untuk menyorakkan penderitaan
Tapi menyumpal mulut-mulut pencemooh perjuangan

Mereka semua adalah kebisuan
 Kebisuan yang berujar dalam nasihat semu
Tanpa banyak bicara terus bekerja
Sebuah pertuah agar kita di sini
Tidak hanya dalam sorak sorai kebisuan

Lawe Sawah, 21 Juli 2016

Komentar